Jumat, 12 April 2019

KISAH BURUNG HUD-HUD

CeritaSakti.com - Pada suatu pagi Nabi Sulaiman AS sedang duduk dengan gagah di singgasananya. Itu berarti ia harus membuka apel (upacara) pasukannya yang terdiri dari manusia, bangsa jin, dan hewan termasuk burung-burung.




Saat memeriksa semua barisan pasukan besar itu, Nabi Sulaiman merasakan sesuatu yang ganjil pada pasukannya. Kemudian ia pun bersuara lantang, "Mengapa aku kali ini tidak melihat Hud-hud? Apakah ia yang termasuk tidak hadir. Sungguh aku benar-benar akan menghukumnya, kecuali jika ia datang kepadaku dengan alasan yang terang".

Burung hud hud

Sesungguhnya aku (Hudhud) menjumpai seorang wanita yang memimpin kaum, dan ia di anugerahi segala sesuatu serta mempunyai singgasana yang besar. Aku mendapati ia dan kaumnya menyembah matahari dan setan telah mempengaruhi perbuatan mereka, lalu menghalangi kaum tersebut dari jalan Allah, sehingga mereka tidak mendapatkan petunjuk.

Mendengar penjelasan terang dari Burung Hud-hud, Nabi Sulaiman sangat senang. "Wahai Hud-hud, demi Allah aku akan menaklukkan Negeri Saba yang telah ingkar kepada Allah Maha Pencipta. Mereka termasuk kaum sesat yang telah menyembah matahari" ujar Nabi Sulaiman. Kemudian Burung Hud-hud pun bertanya, "Apa yang mesti aku lakukan untuk meluruskan kesesatan kaum itu?".

Kemudian beberapa saat pun Nabi Sulaiman berkata, "Wahai Hud-hud, sekarang aku akan memberimu amanah. Berangkatlah dan bawalah tulisan ini untuk Ratu Balqis pemimpin kaum Negeri Saba itu.

Apabila kau melaksanakan amanah itu maka kau akan aku bebaskan dari segala hukuman".
Setelah mendengar perintah Nabi Sulaiman, burung Hud-hud bergegas melesat terbang menuju Negeri Saba.

Tanpa menemui rintangan Hud-hud akhirnya sampai di Negeri Saba. Ia memberikan surat yang ditulis Nabi Sulaiman.

Ratu Balqis mulai membuka surat tersebut yang isinya mengatakan bahwa dirinya dianjurkan untuk tidak bermegah-megah dengan kekayaan. Karena semua kekayaan di muka bumi ini adalah milik Allah SWT. Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang".

Setelah membaca isi surat itu, jiwa dan hati Ratu Balqis bergetar. Ia semakin bingung dan resah. Terlebih ketika ia mengetahui bahwa Nabi Sulaiman adalah seorang raja yang mengagumkan karena memiliki pasukan balatentara yang terdiri atas manusia, jin dan binatang, serta bisa memindahkan sebuah kerajaan hanya dengan sekejap mata.

Burung Hud-hud pun terbang kembali menuju istana Nabi Sulaiman untuk melapor. "Wahai Nabiku, surat itu langsung diterima Ratu Balqis. Sekarang ia sedang menuju kemari, dan sebelumnya ia telah menyiapkan hadiah untukmu berupa barang-barang berharga". kata Burung Hud-hud.

Tiba-tiba Nabi Sulaiman berbicara lantang, "Apa yang diberikan Allah kepadaku sesungguhnya jauh lebih baik dari apa yang akan diberikan Ratu Balqis kepadaku. Namun terlepas dari itu, kau telah melaksanakan amanahku dengan baik. Maka sesuai janjiku, kau terhindar dari hukuman".

Mendengar kata-kata Nabi Sulaiman, Burung Hud-hud merasa senang sekali. "Ya Allah..Engkau telah memudahkan segala pekerjaanku dan telah melunakkan hati Nabi Sulaiman. Terimakasih Ya Allah Yang Maha Pengasih". Bisiknya dalam hati.

Burung Hud-hud selalu menjalankan amanah Nabi Sulaiman dengan bersungguh-sungguh. Karena amanahnya pula ia terhindar dari hukuman yang akan dijatuhkan kepadanya.

Jadi, sebagai manusia yang berakal kita harus menjalankan amanah orang lain yang diberikan kepada kita, jangan sampai kita tidak menjaga amanah, karena Allah akan memberikan balasan yang setimpal.