Senin, 03 Juni 2019

Danau Dendam Tak Sudah Bengkulu Menikmati Sunrise di Bumi Rafflesia

CeritaSakti.com - Bengkulu Bumi Rafflesia sudah lama terkenal dengan keindahan danaunya, sampai-sampai presiden kebanggaan kita, mendiang Soekarano pernah “terkintil-kintil” dengan salah satu danau yang ada di Bengkulu.

Danau yang sering dijumpai Soekarno yaitu Danau Kalimutu. Soekarno rutin mengunjungi danau ini setiap pagi maupun sore hari.




Wajar saja, Soekarno begitu menggilai pemandangan danau ini, ternyata Bengkulu memang terkenal dengan pemandangan indah danau-danaunya.

Danau Kalimutu tidak sendiri, masih ada danau lain di Bengkulu yang juga tak kalah bagusnya. Danau yang lebih bagus itu bernama Danau Dendam.

Betul, nama danaunya terdengar menggelitik, juga bikin bulu kudu mbregidig. Apalagi kata dendam selalu identik dengan kekalutan hati dan kekelaman. Semakin mengerikan sajalah, persepsi Danau Dendam dipikiran kita.

Tapi apalah arti sebuah nama. Danau Dendam ternyata tidak menampilkan pemandangan kelam. Justru Danau Dendam berpemandangan sangat elegan, lengkap dengan segala keseruan.

Makannya banyak sekali orang Bengkulu, serta dari luar Kota Bengkulu rela datang jauh-jauh ke Danau Dendam Tak Sudah Bengkulu. Danau yang berlokasi di Dusun Besar, Kecamatan Singaran Pati ini salah satu danau terluas di Bengkulu.

Luasnya saja sampai 67 hektar. Luasnya danau akan bertambah ketika musim hujan datang. Danau Dendam menjadi destinasi utama Kota Bengkulu. Banyak warga sekitar berlibur ke tempat wisata ini untuk sekedar menikmati pemandangan danaunya, sekaligus juga ada yang sambil mancing ikan di danau.

Di balik ketenangan aliran air di danau. Ternyata di dalam danaunya penuh dengan satwa dan fauna. Ikan-ikan banyak bersembunyi di danau, mereka siap dipancing, lalu dibakar di pinggir danau.

Kalau kamu beruntung, kamu bisa mendapatkan ikan langka. Kebetulan di Danau Dendam Tak Sudah Bengkulu memang ada banyak ikan langkanya.

Ikan langka itu berasal dari keluarga Anabantidae, Bagridae, Cyprinidae, dan masih banyak ikan langka lainnya. Tapi saat kamu mendapatkan ikan yang seperti itu, kamu lepas saja ya. Biar ekologi Danau Dendam Tak Sudah tetap terjaga.

Setelah sekian lama memancing di Danau Dendam Tak Sudah. Jangan lupa kamu isi perut yang sudah keroncongan. Kebetulan di tempat ini banyak warung-warung sederhana, ada banyak kuliner lezat yang disediakan di sekitaran pinggiran Danau Dendam Tak Sudah.

Kalau kamu haus, tak perlu khawatir. Di sini juga disediakan aneka jenis minuman penghilang dahaga, mulai dari es teh manis, es kopi, es kopyor, hingga es jeruk pun ada.

Kalau sudah puas betul dengan kuliner yang disediakan di tempat ini. Kamu bisa melanjutkan kembali berkeliling asyik di sekitaran danau.

Cobalah kamu ke bagian pinggiran. Di pinggiran danau ada banyak pemandangan yang instagrammable banget. Kamu akan menemui banyak pohon jati, berjejeran simetris mengitari danau. Kamu bisa memanfaatkan rimbunnya pepohonan itu, untuk menjadi background fotomu, pasti terasa vintage betul, kalau hasil jepretannya di bagikan ke medsos.

Memang mengagumkan betul danau yang satu ini, apalagi Danau Dendam Tak Sudah memang sudah lama ditetapkan sebagai cagar alam. Oleh karenanya, satwa dan fauna yang ada di tempat ini outomatis di rawat dan dilindungi.

Ada banyak sekali fauna dan satwa bisa kamu temukan. Vegetasi lingkungan juga masih sangat rapat. Beberapa fauna dan satwa yang ada salah satunya ada anggrek matahari, nipah, plawi, pulai, bakung, gelam, terentang, sikeduduk, brosong, pakis, hingga terentang pun ada.

Sementara untuk satwanya. Kamu bisa menemui babi hutan, burung kutilang, kera ekor panjang, hingga ular pyhton pun berpotensi bisa kamu temukan juga. Mereka tersembunyi, berada di sekitaran pinggiran danau.

Kamu sendiri bisa memberi makan satwa-satwa itu. Kebetulan satwa-satwa di sini, terutama kera ekor panjang begitu amat jinak. Beberapa kali tertangkap mata, ada sebagian warga sekitar yang memberi makan. Beberapa juga ada kera ekor putih yang bisa diajak bermain.

Mengunjungi Danau Dendam Tak Sudah memang serunya kebangetan. Tidak cukup hanya memancing, hiking di sekitaran danau, mandi di danau pun bisa dilakukan. Kamu juga bisa menyebarangi danau ini, muterin danau seluas 67 hektare memakai perahu.

Kebetulan di tempat ini terdapat tumpangan perahu. Dengan sedikit saja merogoh kocek, kamu bisa sepuasnya mengitari danaunya.

Saat muter-muterin danaunya, kamu tak akan bakalan muram, apalagi kelam seperti nama danaunya. Nama memang tidak selalu mengambarkan fakta sebenarnya ya. Justru di Danau Dendam Tak Suada ini banyak menampilkan keceriaan.

Lha terus kalau banyak hal-hal yang bikin ceria, kenapa kok danau ini, dinamai Danau Dendam Tak Sudah Bengkulu, apa penyebabnya ?

Begini, penamaan danaunya, dengan nama dendam, memang ada latar belakangnnya. Ada dua versi cerita, proses terbentuknya penamaan danaunya.

Danau Tak Dendam Sudah Di Bumi Rafflesia

Pertama, menurut penuturan mulut ke mulut. Konon dulu ada sepasang remaja yang merasa saling jatuh cinta. Keduanya betul-betul saling mencintai, ingin hidup bersama sampai mati.

Tapi yang namanya takdir itu memang gak bisa diubah. Cinta mereka ternyata tidak bisa disatukan. Kedua orang tuanya tidak merestui hubungan kedua anaknya itu.

Memang pada dasarnya aja cinta itu membutakan. Apapun bisa saja dilakukan supaya cintanya bisa direstui orang tua. Karena segala perjuangan untuk meyakinkan kedua orang tuanya itu nol-njendol sama sekali.

Kedua remaja yang terlilit asmara itu akhirnya bunuh diri. Mereka menceburkan diri ke danau. Sehingga munculah penamaan Danau Dendam Tak Sudah Bengkulu.

Penamaan ini sejatinya wujud dari kegagalan cinta yang tak bisa digapai itu, makannya danau ini disebutnya danau dendam.

Dari versi cerita yang pertama, timbul spekulasi di masyarakat sekitar. Konon katannya, para muda-mudi yang pergi ke tempat ini, berpotensi membuat hubungannya menjadi retak. Tapi desas-desus ini sendiri sebetulnya tidak berpengaruh apa-apa.

Kedua, asal – usul penamaan Danau Dendam Tak Sudah, dilatarbelakangi aktivitas kolonialisme Belanda terhadap Indonesia.

Dulu, konon Belanda pernah ada rencana membangun sebuah dam di danau ini. Pembangunan dam ini sendiri tujuannya sebagai sarana irigasi, sebuah dam yang sebetulnya juga dibangun untuk melanggengkan sistem tanam paksa.

Tapi sampai Indonesia merdeka. Dam yang dibangun Belanda itu tidak rampung juga. Sampai akhirnya pihak Belanda frustasi, mereka kemudian tidak melanjutkan pembangunan dam itu. Sehingga dinamailah Danau Dendam Tak Sudah.

Dua versi asal-usul penamaan danau ini sendiri sangat menarik. Mana yang kira-kira ceritanya betul, tentu kamu perlu mengecek langsung ke danau ini. Kamu bisa mengecek dengan cermat, ada bukti-bukti bekas pembangunan dam tidak. Atau ketika kamu membawa pacar ke mari, hubungan pacaranmu putus tidak. Silakan kamu bisa langsung datang saja ke tempat ini.

Kebetulan lokasi Danau Dendam Tak Sudah gak jauh dari pusat Kota Bengkulu kok. Jaraknya hanya sekitar 6 kilometeran saja. Dari Kota Bengkulu Bumi Rafflesia paling-paling hanya butuh perjalanan sekitar 30 menitan.

Makannya segera saja yuk, kamu bertamasaya ke Danau Dendam Tak Sudah. Pasti segala kepenatanmu akan hilang ya.